Pelapukanfisi k dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut. 1. Pelapukan Fisik Karena Perbedaan Temperatur yang Tinggi Peristiwa ini terutama terjadi di daerah beriklim kontinental atau gurun. Pada siang hari suhu di daerah gurun bisa mencapai 50°C. Suhu yang tinggi (panas) pada siang hari menyebabkan batuan mengembang. Sebaliknya, pada malam hari batuan menyusut karena suhu udara
Sifatbeton yang terdiri dari sifat fisis dan mekanis, yang dimaksudkan adalah sifat beton yang dikehendaki di dalam perencanaan suatu konstruksi beton. Pada umumnya para teknisi dan perencana menghendaki bahwa bangunan beton tersebut haruslah kuat, tahan lama dan ekonomis serta memberi perasaan aman dan tenteram bagi penghuninya.
Berikutadalah penjelasannya. Pelapukan fisis disebabkan oleh pengaruh perubahan suhu pada batuan sehingga menyebabkan batuan tersebut pecah. Prosesnya terkadang dibantu oleh air. Ada dua jenis utama pelapukan fisik: 1. Freeze-thaw terjadi ketika air terus-menerus merembes ke dalam retakan, membeku dan mengembang, akhirnya memecah batu.
Fast Money. Pelapukan merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas berbagai macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini adalah sebagai berikutJenis jenis pelapukanPelapukan FisikaJenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan tersebut adalah suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam. Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim baca iklim di Indonesia.Pelapukan KimiaJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain adalah solution, hidrolisis, dan Biologi atau OrganikJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi karena disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi karena adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan beberapa jenis pelapukan. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut kita akan membahas mengenai salah satu jenis pelapukan. Pelapukan yang akan kita bahas adalah pelapukan kita sudah mengetahui mengenai berbagai macam jenis pelapukan. Pelapukan yang kita ketahui ada 3 jenis, yakni pelapukan kimiawi, fisika dan juga biologi atau organik. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut, kita memutuskan untuk membahas mengenai pelapukan kimia atau kimiawi dalam artikel ini. Maka dari itulah pembicaraan kita akan dimulai dengan perkenalan dengan apa itu pelapukan secara kimiawi, karena sebenarnya jenis- jenis pelapukan tersebut perbedaannya hanya pada cara atau proses pelapukan itu pelapukan kimiaPelapukan batuan secara kimiawi atau pelapukan kimia merupakan jenis pelapukan pada batuan maupun material lainnya yang dapat terjadi akibat adanya perubahan struktur kimiawi material tersebut melalui sebuah reaksi. Pelapukan kimia pada umumnya sangat dipengaruhi oleh suhu, keberadaan air baca jenis air, dan juga kelembaban area di sekitar batuan tersebut berada. Semakin tinggi suhu dan juga kelembapan, serta tersedianya air akan mempercepat proses pelapukan kimia pada batuan tersebut. Mengenai pelapukan kimia ini sendiri, sering dianggap sebagai jenis pelapukan yang paling berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah di Indonesia. Pelapukan ini terjadi secara simultan karena seringnya dan juga tingginya intensitas hujan di wilayah tropis baca hutan hujan tropis.Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pelapukan KimiaPelapukan merupakan proses alamiah yang terjadi pada batuan. Namun meski alamiah, pelapukan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Adapun di sekitar batuan sendiri pastilah terdapat berbagai macam faktor yang akan mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimiawi ini juga berlaku pada pelapukan kimia. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan kimia ini. Adapun berbagai macam faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia ini meliputi komposisi batuan, iklim, ukuran batuan, serta vegetasi dan binatang. Mengenai penjelasan mengenai masing- masing faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia tersebut akan dijelaskan sebagai berikutKomposisi batuanKomposisi batuan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pelapukan kimia. Ada mineral yang mudah untuk bereaksi dengan air, oksigen dan juga gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam kedua yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah adanya iklim basah dan juga panas. Misalnya iklim hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat batuanUkuran batuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelapukan kimia. Adapun semakin kecil ukuran batuan, makin intensif pula reaksi kimia pada batuan tersebut dan akan semakin cepat pula dan binatangFaktor lain yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah vegetasi dan binatang. Dalam kehidupannya, vegetasi dan binatang akan menghasilkan asam- asam tertentu, oksigen dan gas asam arang sehingga mudah bereaksi dengan batuan. Hal ini berarti vegetasi dan binatang ikut mempercepat proses pelapukan batuan yang ada di beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pelapukan kimia ini. faktor- faktor tersebut akan berpengaruh pada seberapa cepat proses pelapukan kimia akan terjadi, sehingga setiap batuan kemungkinan akan mengalami kecepatan proses pelapukan yang berbeda- beda antara satu dengan yang dan Contoh Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan salah satu jenis pelapukan batuan yang sering kita temui di Indonesia. Adapun proses pelapukan kimia ini paling sering kita jumpai pada jenis batuan kapur baca tanah kapur atau batuan yang berada di pegunungan kapur. Air hujan baca manfaat air hujan yang membasahi pegunungan tersebut dapat melarutkan kandungan CaCO2 yang berada pada batuan kapur hal ini karena air hujan mengandung karbondioksida atau CO2. Proses tersebut akan terjadi hingga pelapukan dengan gejala karst pun ikut proses yang terjadi, pelapukan kimia dapat terjadi karena adanya 3 reaksi. Reaksi- reaksi yang menyertai pelapukan kimia ini meliputi penglarutan atau solution, pelepasan hidrogen atau hidrolisis, karbonasi, dan juga reaksi dengan oksigen atau oksidasi. Mengenai informasi lebih lengkap tentang reaksi- reaksi ini akan dijelaskan sebagai berikutPenglarutan atau SolutionReaksi dari pelapukan kimiawi yang pertama adalah penglarutan atau solution. Penglarutan atau solution merupakan proses pelapukan kimiawi yang terjadi karena material batuan tersebut terlarut ke dalam air sehingga batuan yang keras akan berubah menjadi batuan yang lunak dan lumat. Adapun mengenai contoh penglarutan atau solution ini adalah reaksi antara batuan kapur dengan kapur atau batu gamping memang akan bereaksi dengan air. Reaksi tersebut akan menghasilkan panas dan juga gelembung udara akibat pelepasan karbondioksida. Pada akhir reaksi tersebut batuan kapur yang pada mulanya keras akan berubah menjadi lumat, dan bahkan sebagiannya akan terlarut ke dalam air. Karena proses pelapukan ini akan menghasilkan karbondioksida, maka proses pelapukan melalui penglarutan atau solution ini kadang- kadang disebut juug dengan Hidrogen ata HidrolisisReaksi pelapukan kimiawi yang kedua adalah hidrolisis. Hidrolisis merupakan proses pelapukan kimia yang terjadi akibat adanya reaksi material batuan dengan air melalui pelepasan hidrogen. Air hujan atau H2O mengalami hidrolisis menjadi kation H+ yang memiliki sifat asam dan anion OH- yang bersifat basa. Kedua ion tersebut kemudian akan bereaksi masing- masing pada batuan sehingga akan terjadi proses pemecahan batuan. Contoh pelapukan kimia melalui proses ini akan menghasilkan tanah liat dan juga garam pelapukan kimiawi yang selanjutnya adalah oksidasi. Oksidasi merupakan proses pelapukan batuan secara kimiawi yang terjadi akibat reaksi suatu material dengan oksigen. Ada banyak sekali contoh pelapukan kimia seperti ini yang ada di sekitar kita. Sebagai contoh adalah pada proses mengaratnya besi. Melalui oksidasi, ion Fe yang terdapat pada besi akan membentuk karat pada bagian luar material, misalnya adalah paku. Karat yang ada pada besi akan terus menerus mengalami pelapukan sehingga akan menyebabkan massa besi perlahan- lahan akan merupakan salah satu reaksi dari pelapukan kimia. Karbonasi merupakan pelapukan yang disebabkan oleh CO2 atau karbondioksida dan air yang membentuk senyawa ion bikarbonat atau HCO3 yang aktif bereaksi dengan mineral- mineral yang mengandung kation- kation Fe, Ca, Mg, Na, dan K. Pada proses ini terjadi dekomposisi pada batuan atau perubahan fisik. Contoh reaksi seperti ini adalah dekomposisi batuan gamping, dekomposisi, batuan granit, dan dekomposisi batuan selanjutnya adalah hidrasi. Hidrasi merupakan pelapukan kimia yang disebabkan oleh penyerapan air oleh mineral ke dalam struktur kristal yang selanjutnya adalah desilikasi. Desilikasi merupakan pelapukan kimia yang disebabkan oleh hilangnya silikat pada batuan baca batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf, terutama batuan beberapa reaksi yang menyertai terjadinya pelapukan kimia. Reaksi- reaksi ini tidak selalu ada di dalam pelapukan kimia. Reaksi- reaksi ini hanya akan terjadi apabila didukung dengan faktor- faktor yang Topografi Hasil Pelapukan KimiaPelapukan kimi yang terjadi pada batuan dapat mendatangkan hasil yang berupa bentukan topografi. Pada umunya bentukan topografi hasil pelapukan kimia hanya beskala kecil. Bentukan topografi hasil pelapukan kimia ini dibedakan menjadi berikutHasil dari Differensial Weathering, terjadi karena tingkat resistensi batuan yang tidak sama, batuan resistensi lebih sulit lapuk, sementara yang tidak resistensi berupa torehan- torehan. Sebagai contoh adalah pinnacle atau pilar- pilar batuan merupakan batu- batu bundar hasil pengelupasan yang masih melihat pada batuan stone, yakni seperti tor, tidak melihat pada dasar karena pelapukan terjadi di bawah dome, yakni bukit atau kubah yang permukaannya wethered bouder, yakni batu- batu yang agak membulat karena adanya pelapukan fisik dan kimiawi yang intensif pada sudut- sudut yakni timbunan ruing sebagai hasil pelapukan di kaki lereng yang terjal. Hasil dari timbunan ini pada umumnya membentuk kerucut sehingga disebut hole, yakni lubang- lubang kecil pada batuan, bekas mineral yang beberapa bentukan topografi yang merupakan hasil pelapukan kimia. Dan itulah beberapa informasi pengenai pelapukan kimia ini. semoga bermanfaat.
Web server is down Error code 521 2023-06-16 062123 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d80f3cc4858b746 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Daftar Isi1 Pengertian Pelapukan2 Macam-macam Pelapukan3 Faktor &Proses Pelapukan4 Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik5 Jenis Pelapukan Mekanis atau Pelapukan Organis/Biologis6 Dampak Pelapukan7 Contoh Pelapukan Biologis Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan, penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral penyusunnya menjadi materi lepas regolit di permukaan bumi. Hanafiah, 20051 Proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan yg berasal dari The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the weather–proses dimana batu dipecah menjadi potongan kecil oleh aksi cuaca– Cambridge Dictionary Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near the Earth’s surface through physical, chemical, and biological processes induced or modified by wind, water, and climate–disintegrasi atau perubahan batuan dalam posisi alami atau asli pada atau dekat permukaan bumi melalui fisik, kimia, biologi dan proses induksi atau dimodifikasi oleh angin, air, dan iklim— Encyclopedia Britannica The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical decomposition of earth materials at or near the earth’s surface –aksi kondisi cuaca dalam mengubah warna, tekstur, komposisi, atau bentuk benda terkena; khususnya disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia bahan bumi pada atau dekat permukaan bumi—Encyclopedia Britannica dictionary Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi Wikipedia Indonesia Macam-macam Pelapukan Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini Akibat pemuaian Akibat Pembekuan Air Akibat perubahan Suhu tiba-tiba Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst. Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur. Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Faktor &Proses Pelapukan Pelapukan batuan disebabkan 3 faktor Pelapukan biologi pelapukan yg disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, misalnya oleh lumut, akar tanaman Pelapukan kimia proses pelapukan yg disertai perubahan struktur kimia batuan, misalnya proses oksidasi oleh oksigen dan proses hidrolis oleh air.Ø Pelapukan fisika proses pelapukan tanpa disertai perubahan komposisi, misalnya pengaruh sinar matahari, perubahan temperatur pemanasanØ & pendinginan. Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik Pelapukan biologis disebabkan oleh makhluk hidup yang memecah batu baik secara fisik maupun kimia. Makhluk hidup penyebab pelapukan ini mencakup berbagai macam organisme dari bakteri hingga tanaman dan hewan. Misalnya, lumut memainkan peran penting dalam pelapukan karena mereka kaya akan agen chelating, yang menangkap unsur-unsur logam dari batuan yang lapuk. Beberapa lumut hidup di permukaan batu epilithic, beberapa aktif hingga menembus permukaan batuan / dalam batuan endolithic, dan yang lain hidup di cekungan dan retakan di batu chasmolithic. Sering kali terjadi kebingungan dalam membedakan antara erosi dan pelapukan. Meskipun pada dasarnya terlihat seperti peristiwa atau proses yang sama, sering kali hal ini yang berakibat menyamakan erosi dengan pelapukan. Hal sebenarnya adalah ada perbedaan yang sangat mendasar antara erosi dan pelapukan. Erosi terjadi pada saat partikel batuan pada umumnya terlepas oleh peristiwa pelapukan berpindah dari batuan asalnya. Hal ini dapat diakibatkan ole gravitasi, udara angin, air, atau es. Pelapukan sendiri merupakan peristiwa yang menyebabkan partikel – partikel batuan terlepas. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengingat perbedaan pelapukan dan erosi adalah jika gaya fisika atau kimia menyebabkan terlepasnya partikel batuan dan partikel tersebut masih berada ditempat ia jatuh, maka peristiwa tersebut pelapukan. Akan tetapi bila partikel tersebut mulai bergerak atau berpindah, peristiwa perpindahan tersebut adalah erosi. Jenis Pelapukan Berdasarkan proses terjadinya dan faktor penyebabnya pelapukan, pelapukan digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu Pelapukan Mekanis atau Fisis Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah Pelapukan yang bersifat merombak batuan tanpa ada perubahan kimia paada mineral-mineral penyusunnya. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, karbonasi, dan dehidrasi atau penguapan. Pelapukan kimiawi selain mengubah bentuk dari batuan dan juga merubah struktur kimianya Pelapukan Organis/Biologis Kita pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Kita juga pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Dampak Pelapukan Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Biologis Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa tersebut sering disebut pelapukan masih banyak lagi contoh-contoh yang berperan dalam proses pelapukan bemacam-macam pelapukan biologi pelapukan organik tenaga penghancurnya berupa makhluk hidup. contohtumbuhan, hewan dan manusia pelapukan fisika mekanik tenaga penghancurnya adalah temperatur, suhu, udara, air dan lain-lain pelapukan kimia dekomposisi tenaga penghancurnya perupa zat kimia. contohsenyawa, oksigen, atom, dan lain-lain Demikianlah artikel dari mengenai Pelapukan Biologi Pengertian, Contoh, Faktor Penyebab,Macam, Jenis, Dampak, semoga artikel ini bermafnaat bagi anda semuanya.
pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah